Pengalaman Bisnis Online

Bisnis Thrift Shop, Bisnis yang Tepat untuk Pelajar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini kita telah memasuki era revolusi industri 4.0. Era revolusi industri 4.0 adalah keadaan dimana suatu benda dibuat oleh mesin sebagai alat produksi yang dapat meningkatkan efisiensi pengolahan dari produk. Di lapangan, industri 4.0 ini menggunakan teknologi siber dan teknologi otomasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memudahkan dan mempercepat koneksi ke Internet, yang mengarah pada perubahan teknologi pemasaran, penggunaan teknologi diharapkan sangat bermanfaat bagi dunia bisnis yang kompetitif.

Pada tahun 2016, website KataData menyajikan data bahwa jumlah konsumen online di Indonesia mencapai 8,6 juta pada tahun tersebut. Ada kategori produk yang diminati masyarakat Indonesia saat berbelanja online. Fashion dan produk kecantikan adalah kategori barang yang paling banyak diminati

Saat ini merek-merek fashion terkenal diminati para remaja terutama yang bertema lawas seperti vintage. Fashion vintage itu sendiri merupakan barang dengan model lama yang populer di tahun 90-an. Ada juga style-style casual yang bisa dipadukan dengan pakaian apapun. Pakaian-pakaian ini bisa ditemui dalam keadaan baru maupun bekas atau second yang dijual di toko-toko baju bekas.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa bisnis yang pernah dijalankan?

2. Apa dampak positif dan negatif dalam bisnis tersebut?

3. Apa kendala yang dialami dalam melakukan bisnis tersebut?

1.3. Motivasi

Motivasi Penulis membuat paper ini adalah ingin membagikan pengalaman bisnis yang pernah Penulis lakukan. Selain itu, paper ini dibuat untuk memenuhi Evaluasi Capaian Pembelajaran 3 pada mata kuliah Manajemen dan Bisnis.

BAB II

Pembahasan

2.1. Thrift Shop

Pengalaman bisnis yang pernah Penulis lakukan adalah bisnis Thrift Shop Online. Kata Thrift Shopping sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris, untuk kata ‘Thrift’ itupun mempunyai arti sebuah kegiatan yang meminimalisir atau mengurangi pemborosan atau yang singkatnya disebut penghematan keuangan. Sedangkan untuk ‘Shopping’ merupakan kegiatan membeli barang (Dewi, 2020). Jadi thrift shopping adalah sebuah kegiatan atau metode dalam berbelanja yang bertujuan untuk penghematan dan supaya biaya yang dikeluarkan untuk berbelanjapun keluar seminimal mungkin. Barang yang dijual dalam thrift shop biasanya adalah barang secondhand atau bekas, namun masih sangat layak dipakai.

Bisnis Thrift Shop ini dijalankan Penulis bersama keempat teman dekat Penulis di kelas 11 SMA. Ide ini dicetuskan oleh salah satu teman Penulis yang kebetulan memiliki ketertarikan pada barang-barang fashion seperti baju. Namun, adanya keresahan karena baju-baju branded yang harganya tidak terjangkau untuk anak SMA, sehingga Penulis beserta teman-teman memutuskan untuk mencoba bisnis ini.

Dalam mengembangkan bisnis ini, Penulis menyarankan untuk membeli barang secondhand di Pasar Senen Blok III di Jakarta Pusat. Tempat ini merupakan toko baju bekas terbesar di Jakarta, maksud dari bekas di sini yaitu barang-barang reject yang masih layak pakai. Biasanya terdapat banyak barang bermerek yang dijual murah di tempat ini.

Dalam hal pemasaran, dikarenakan bisnis ini termasuk bisnis online, maka Penulis memasarkan produk ini menggunakan media sosial. Salah satu platform yang digunakan Penulis untuk memasarkan produk Thrift Shop ini adalah di Instagram, karena Instagram memiliki banyak fitur yang mudah digunakan untuk memasarkan produk-produk tersebut.

Selain Instagram, Penulis juga menggunakan Shopee, yang mana lebih mudah digunakan untuk berbelanja dan berpotensi mendapatkan gratis ongkos kirim yang sangat disukai para customer.

2.2. Dampak Positif dan Negatif dari Thrift Shopping

Thrift shop memudahkan pelajar mencari barang-barang bermerek dengan harga murah. Selain itu, thrift shop bisa mengurangi limbah garmen dan menghemat air, karena dalam membuat pakaian dibutuhkan proses yang panjang dan juga air yang banyak. Thrift shop juga dapat mengurangi tumpukan sampah yang ada di bumi. Namun selain memiliki dampak positif, thrift shop juga memiliki dampak negatif. Produk-produk pakaian bekas yang diimpor mengandung banyak bakteri yang bisa membahayakan kesehatan. Selain itu, thrift shop juga berdampak pada ekonomi. Ketika angka penyelundupan pakaian bekas tersebut meningkat, maka dapat mengurangi biaya untuk melaksanakan pembangunan negara dari bea dan cukai.

2.3. Kendala yang dialami

Kendala yang dialami saat berbisnis yaitu kurangnya persiapan dalam hal pemasaran. Pemasaran adalah sebuah bentuk kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan para pelaku usaha dalam meningkatkan usahanya sehingga dapat berkesinambungan dan mendapatkan keuntungan (Luthfi, 2021). Oleh sebab itu strategi pemasaran memiliki peran yang sangat vital bagi keberhasilan suatu bisnis atau perusahaan.

Selain karena tidak adanya waktu senggang di sela-sela sekolah, ditambah datangnya pandemi sesaat setelah Penulis beserta teman-teman memulai bisnis ini, pemasaran adalah kendala yang paling sulit diatasi. Penulis belum mengetahui bagaimana cara pemasaran yang baik dan benar, oleh karena itu bisnis yang Penulis dan teman-teman jalankan mati di tengah jalan. Modal yang kami keluarkan saat itu adalah lima ratus ribu rupiah, namun pakaian yang terjual tidak sampai setengahnya, alias kami rugi dalam waktu dan biaya transportasi, singkatnya kami benar-benar rugi secara keseluruhan.

Setelah menyadari bahwa kami merugi, kami langsung menyerah dan berhenti berbisnis online di bidang ini lagi. Kesalahan yang Penulis sesali adalah tidak adanya usaha untuk memikirkan kembali apa yang salah dalam bisnis ini, apakah dari produk yang kurang bagus ataukah dari pemasaran yang kurang menarik?

BAB III

Penutup

3.1. Saran

Saran Penulis kepada pihak-pihak yang ingin memulai bisnis online yaitu kenalilah produk-produk yang sekiranya dapat bermanfaat untuk banyak orang, mempelajari teknik-teknik pemasaran yang menarik supaya diminati masyarakat. Ikut pelatihan mengenai bisnis online sangat membantu dalam proses memulai berbisnis, maka dari itu sering-sering mengikuti seminar atau bootcamp mengenai bisnis. Selain itu jangan cepat putus asa ketika menemui jalan buntu.

DAFTAR PUSTAKA

Bukit, B., Malusa, T., & Rahmat, A. (2017). Pengembangan Sumber Daya Manusia Teori, Dimensi Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta: Zahr Publishing.

Dewi, R. Y. (2020). Perancangan Informasi Thrift Shop melalui media Board Game. Tidak diterbitkan.

Halim, F., Kurniullah, A. Z., Efendi, M. B., Sudarso, A., & Purba, B. (2021). Manajemen Perusahaan Jasa. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Luthfi, A. (2021). Proses Kegiatan Pemasaran Di Pt. Citra Mandiri Wiguna (Perusahaan Media Luar Ruang Di Jakarta). Tidak diterbitkan.

Priangani, A. (2013). Memperkuat Manajemen Pemasaran Dalam Konteks. Jurnal Kebangsaan, Vol.2 №4.

Rahmawati, S. J. (2021). Fenomena Online Thrift Shop Dalam Masa Pandemi Covid-19 Di Instagram. Fisip UNPAS.

Related posts:

Aging is a natural process that everyone must go through. As we age our bodies adapt and change. However, how fast we lose our capabilities and looks of our earlier years is greatly affected by how…

Identity resolution is a process that allows marketers to identify individuals regardless of devices or channel they use (cross-device and platform agnostic) while protecting customers’ data privacy…

teste teste teste teste teste teste testeteste teste teste teste teste teste testeteste teste teste teste teste teste testeteste teste teste teste teste teste testeteste teste teste teste teste teste…